Rabu, 25 Mei 2011

Merakit komputer dengan mudah

Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A. Persiapan
B. Perakitan

C. Pengujian
D. Penanganan Masalah

rakit1.jpg

Persiapan
Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:
  1. Penentuan Konfigurasi Komputer
  2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
  3. Pengamanan
Penentuan Konfigurasi Komputer
Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.
Persiapan Komponen dan Perlengkapan
Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:
  • Komponen komputer
  • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
  • Buku manual dan referensi dari komponen
  • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.

rakit2.jpg

Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.
Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

  • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
  • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

rakit3.jpg
Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
  1. Penyiapan motherboard
  2. Memasang Prosessor
  3. Memasang heatsink
  4. Memasang Modul Memori
  5. memasang Motherboard pada Casing
  6. Memasang Power Supply
  7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
  8. Memasang Drive
  9. Memasang card Adapter
  10. Penyelesaian Akhir
 1. Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.

rakit4.jpg
2. Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
  1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
  2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
  3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
  4. Turunkan kembali tuas pengunci.

rakit5.jpg
Jenis Slot
  1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
  2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

rakit6.jpg
Pengertian Komputer PDF Print E-mail

Definisi Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Karena  luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan termininologi komputer. 
  1. Menurut Hamacher [1], komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.
  2. Menurut Blissmer [2], komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut:
    1. menerima input
    2. memproses input tadi sesuai dengan programnya
    3. menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
    4. menyediakan output dalam bentuk informasi
  3. Sedangan Fuori [3] berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia.
Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikan dan mengendalikannya.
  1. Hardware atau Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa di jamah.
  2. Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data.
  3. Brainware: manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer.
 Penggolongan Komputer Literatur terbaru tentang komputer melakukan penggolongan komputer berdasarkan tigal hal: data yang diolah, penggunaan, kapasitas/ukurannya, dan generasinya. Berdasarkan Data Yang Diolah
  1. Komputer Analog
  2. Komputer Digital
  3. Komputer Hybrid
 Berdasarkan Penggunannya
  1. Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer)
  2. Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer)
 Berdasarkan Kapasitas dan Ukurannya
  1. Komputer Mikro (Micro Computer)
  2. Komputer Mini (Mini Computer)
  3. Komputer Kecil (Small Computer)
  4. Komputer Menengah (Medium Computer)
  5. Komputer Besar (Large Computer)
  6. Komputer Super (Super Computer)
 Berdasarkan Generasinya
  1. Komputer Generasi Pertama (1946-1959)
  2. Komputer Generasi Kedua (1959-1964)
  3. Komputer Generasi Ketiga (1964-1970)
  4. Komputer Generasi Keempat (1979-sekarang)
  5. Komputer Generasi Kelima
 Referensi
  1. V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky, Computer Organization (5th Edition), McGraw-Hill, 2001.
  2. Robert H. Blissmer, Computer Annual, An Introduction to Information Systems 1985-1986 (2nd Edition), John Wiley & Sons, 1985.
  3. William M. Fuori, Introduction to the Computer: The Tool of Business (3rd Edition), Prentice Hall, 1981.
Sumber : www.ilmukomputer.com

Jaylene Rio





























Menghitung subneting


Berikut Adalah bahan Bacaan RINGAN Tentang Perhitungan Subnetting, yang menurut saya bagus untuk di jadikan referensi.
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
172.16.255.128
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan ;)
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;)
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
Source Mas Rommy.
REFERENSI
  1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
  2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
  3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
Berikut soal latihan, tentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3
dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22
Saya coba berhitung-hitung seperti demikian ;-)
1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:

Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
  • Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
  • Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C
Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192
  • Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
  • Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
  • Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
3.191.22.24.0/22 –> IP class B
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…
Alamat host yang valid:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
  • Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
  • Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8